Sports | |||||||||
WASPADA ONLINE MEDAN - Kontingen KKI Sumut dipimpin tim manajer Jaya Kelana Lubis bersama wasit Biduan Siahaan beserta tujuh atlet tiba di Bandara Polonia Medan usai mengikuti Kejuaraan Nasional Karate Forki Junior XIV di Makassar baru-baru ini. Ketujuh atlet itu masing-masing Maruli Butar Butar, Nico, Masriani, Monang Siagian, Ivohana Tumanggor, Netty Butar Butar dan Nova Simanjuntak dan disambut gembira sejumlah unsur pengurus KKI Sumut, di antaranya Ketua Harian Drs Edward Sitorus, Landen Marbun SH, Ketua Dewan Guru Rame Simanjuntak, Ketua Sabuk Hitam Dawis Tanjung dan lainnya.Maruli, Sri raih ‘best of the best’ Kejurda Forki
Kejurda Junior FORKI Sumut, Medan Raih Juara Umum MEDAN-Tim Federasi Olahraga Karate Indonesia (FORKI) Medan mengukuhkan dominasinya menjadi pendulang medali terbanyak di Kejurda Karate Junior FORKI Sumut yang berakhir Rabu (17/6) di Pardede Hall, Medan.Kepastian itu didapat setelah tim karete Medan memperoleh 11 medali emas, 7 perak dan 9 perunggu. Sebelas medali emas yang diraih tim karate Medan masing-masing dari nomor kata (jurus) dengan 5 medali emas dan enam medali dari nomor kumite (pertarungan).“Keberhasilan ini menjadi bukti jika Medan merupakan barometer olahraga karate di daerah ini (Sumut). Selain itu, prestasi ini pun membuktikan jika FORKI Medan tetap komit dan eksis melakukan pembinaan di tingkat usia dini dan junior,” terang Ketua Umum FORKI Medan Sukhdev Singh. Sementara itu Ketua Harian FORKI Medan Palti Simanuntak didampingi Binpres M Ridwan dan Rawi Krisna mengatakan prestasi yang diraih para atlet FORKI Medan melebihi target yang diembankan sebelumnya.’’ Untuk itu kita pantas bersyukur,” jelas Ridwan. FORKI Tobasa, PPLP Sumut dan perguruan Inkanas menduduki posisi kedua dalam perolehan medali dengan masing-masing meraih empat medali emas, disusul Binjai, Taput, Lemkari, Tako, KKI dan Inkado masing-masing dua emas. Langkat, Deli Serdang, Dairi, Padang Sidimpuan, Tanah Karo, Tebing Tinggi dan Amura masing-masing satu emas. Karateka binaan FORKI Tobasa Tobasa yang bertarung di kategori junior Maruli Butar-butar dan karateka binaan PPLP Sumut Indah berhasil meraih gelar best of the best setelah mengalahkan lawan-lawannya. Di kategori kadet, gelar best of the best diraih Yuda Febrian (Inkanas) setelah dipartai final mengalahkan M Zein (PPLP Sumut). Untuk kategori putri, gelar best of the best diraih Septiana (P. Sidempuan) setelah menang atas Fani Sihombing (Taput). Kejurda yang digelar 16-17 Juni itu ditutup secara resmi Wagubsu Gatot Pudjo Nugroho ST yang sekaligus menyerahkan trofi best of the best. Dalam arahannya, Wagubsu mengharapkan pembinaan atlet usia dini dan junior terus digalakkan sebagai cikal bakal atlet masa depan Sumut. “Semakin baik pembinaan atlet usia dini, akan baik pula prestasi olahraga Sumut di masa mendatang. Kita juga berharap, target KONI Sumut dan Pemprov Sumut meraih peringkat kelima pada PON Riau tercapai,” katanya. Turut hadir dalam acara penutupan di antaranya Kadispora Sumut Ardjoni Munir, Ketua I KONI Sumut Jhon Lubis, Ketua Umum FORKI Sumut DR H Rahmat Shah, Ketua Yayasan Imelda dan undangan lainnya. (jun)
![]() Kejuaraan Karate Asia, yang merupakan kegiatan dua tahunan itu, diikuti 35 negara. Menurut dia Jepang, Iran, China, Taiwan, Vietnam, yang merupakan peta utama kekuatan karate Asia juga akan mengirimkan atlet-atlet mereka. Menurut rencana tim karate Indonesia akan bertolak menuju Hong Kong dari Jakarta pada 3 Agustus. Keikutsertaan Indonesia ini untuk mematangkan para karateka junior, baik dari segi mental bertanding maupun teknis. Di sela-sela kejuaraan tersebut juga akan dilakukan pertemuan dan penataran wasit. Indonesia akan mengirimkan 20 wasit untuk mengikuti penataran sekaligus ujian sertifikasi. "Sejumlah juri akan mengambil setifikat B dari sebelumnya di tingkat A. Ada juga wasit yang mengambil sertifikat B dari sebelumnya A," tutur Pesik. Tim karate Indonesia itu dipimpin oleh Ardy Ganggas SE MFor. Selain itu, PB FORKI juga mengirimkan pelatih Ir Mursalin Bado`o (Sulsel), dr. Nukman Lahamang (Sulsel), dan Nilawati Daud (Banten). Sementara itu, Ketua Bidang Pembinaan PB FORKI, Djafar Gantang, mengatakan pengiriman atlet ke Hong Kong tersebut merupakan hal yang baik. Menurut dia pengalaman bertanding mutlak diperlukan karateka Indonesia. Nama-nama karateka yang dikirim ke Hong Kong: Vina Aprilia (Jatim/kadet -47 kg), Cok Istri (Inkai/-54 kg), Tri Wulandari W. (Sulsel/kadet +54 kg), Muh. Riski (Sumut/kadet -52), Satria Alaudin (Jatim/kadet -57 kg), Muh. Zaki Firdaus (DKI/kadet -63 kg), Sandy Firmansyah (Jabar/kadet -70 kg), Gede Rizki Gustita (Bali/kadet +70 kg), Dwi Puspitasari Inkai/kadet kata individual), Rakha Agung S. (Ikai/kadet kata individual), Tiffani Hadi (Sumut/junior -48 kg), Srunita Saru BS (Sumut/junor +59 kg), Riskiyah Aflaha (Sulsel/junior -59 kg), Indah Mogia Angkat (Sumut/junior +59 kg), Alanuary Abdussama (Inkanas/junior -55 kg), Maruli Butar-Butar (KKI/junior -61 kg), Syahrul (Sulsel/junior -68 kg), Angga Laksana (Jatim/junior -76 kg), Ariski Dwi Prasetya (Jateng/junior +76 kg), Eva Fitria Setiawati (Jabar/junior kata individual,), Erlando Stevano (Jambi/junior kata individual), Siti Maryam (Jabar/junior kata beregu, Ayu Rahmawati (Jabar/junior kata beregu), Andi Dasril Dwi D.(Sulsel/junior kata beregu), Albiadi (Sulsel/junior kata beregu), Achmad Dzulfikar (Sulsel/junior kata beregu).
Dalam acara penyambutan sekaligus jamuan makan bersama, manajer tim Jaya Kelana Lubis menyebutkan perjuangan para atlet KKI Sumut cukup berat. Namun latihan keras, disiplin tinggi dan bertanding secara optimal melahirkan prestasi membanggakan bagi atlet KKI Sumut. “Karenanya apa yang telah diraih itu hendaknya perlu terus ditingkatkan, terutama atlet yang dipersiapkan untuk Pelatnas SEA Games dan Kejuaraan Junior Karate Dunia di Hongkong, Juli mendatang,” ungkap Jaya. Sementara itu, Kabid Organisasi KKI Sumut Parsaoran Siahaan dan Ketua Harian Drs Edward Sitorus mewakili Ketua Umum KKI Sumut H Syah Afandin SH menyatakan agar prestasi para atlet dapat dipertahankan. DKI Juara Umum Kejurnas Karate Piala Mendagri XIV & Mendiknas III 2010![]() Untuk karateka terbaik (Best of the Best) kelas Junior piala bergilir Mendagri XIV, junior putri diraih karateka Tiffany Hadi (Sumut/Inkanas), di Kejurnas Karate piala Mendagri XIII & Mendiknas II 2009 di Lampung, Tiffany Hadi meraih Karate terbaik (Best of the Best) kelas cadet putri piala bergilir Mendiknas II. kelas Junior piala bergilir Mendagri XIV, junior putra diraih karateka Maruli J.L. ButarButar (KKI/Sumut). Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi saat membuka Kejurnas Karate Piala Mendagri XIV & Mendiknas III mengatakan, banyak karateka handal di Sulawesi Selatan. Sebagian dari mereka telah berhasil mengharumkan negara di kejuaraan dunia. "Saya sangat mendukung pelaksaaan Kejurnas Karate memperebutkan piala Mendagri XIV dan Mendiknas III diadakan disini sebab selama sepuluh tahun terkahir Sulsel mencetak sejumlah atlet handal," kata dia saat membuka kejuaraan hari ini. Mendagri Gamawan Fauzi memberikan dukungan penuh kepada PB FORKI dalam setiap melaksanakan kegiatan dengan harapan karateka Indonesia senantiasa dapat berprestasi di kejuaraan internasional. Ketua PB Forki Sulawesi Selatan sekaligus Gubernur Sulawesi Selatan, Syahrul Yassin Limpo mengatakan tujuan diadakannya kejuraan tahunan ini untuk mencari bibit muda yang handal agar bisa membawa nama bangsa ketingkat internasional. "Inikan kejuaraan nasional, kita mau lebih dari pada itu," ucapnya. Pada acara pembukaan ini Kejurnas Karate Junior, digelar beberapa pertunjukkan tarian diantaranya tari adat Pepeka RI, dan atraksi para karateka Indonesia yang meraih emas pada Seagames tahun 2009 lalu. Turut hadir dalam acara pembukaan, Ketua Umum PB Forki Mayor Jendral Pur TNI Hendarji Soepandji, Wakil Gubernur Sulawesi Selatan Agus Arifin Numang, Walikota Makassar Ilham Arif Sirajuddin, dan undangan lainnya. Ketua Umum PB. Forki, Mayor Jendral TNI Purn. Hendardji Soepandji, dalam sambutan Penutupan Kejurnas Karate Piala Mendagri XIV & Mendiknas III di Makassar, 26 Juni 2010. Mengatakan, bagi karateka yang masuk rangking satu/peraih medali emas pada semua nomor pertandingan yang berstatus pelajar dan mahasiswa akan diusulkan kepada Mendiknas supaya mendapatkan bea siswa dari Kemdiknas. ”Sesuai dengan Keputusan Mendiknas sebagai wujud perhatian dan kepedulian Pemerintah kepada olahragawan berprestasi nasional”. Tegas Ketua Umum PB. Forki. Hendardji Soepandji mengatakan, sepuluh besar pada semua nomor pertandingan akan diusulkan kepada Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) agar dimasukkan dalam Program Pendidikan Latihan Pelajar (PPLP). Sedangkan bagi atlet yang berstatus mahasiswa akan diusulkan masuk Program Pendidikan Latihan Mahasiswa (PPLM). ”Khusus atlet karate yang berusia 14-15 tahun peraih medali emas akan dimasukkan dalam program pembinaan atlet jangka panjang yaitu Program Indonesia Emas (PRIMA).” Ungkap Hendardji. Lebih lanjut dikatakan Hendardji, untuk juara satu nomor Kadet dan Junior dipersiapkan untuk mengikuti Kejuaraan Karate Junior & Cadet Asia (the 10th AKF Junior & Cadet Karate Championship 2010) di Hong Kong, China, 1 - 8 Agustus 2010. Karateka akan mulai di Pelatnaskan pada 4 Juli mendatang di Jakarta. ”Juara satu/medali emas pada nomor dibawah usia 21 tahun (Under 21) yang saat ini sudah memasuki awal usia golden age, akan diikut sertakan pada Seleksi Nasional (Seleknas) 26 – 27 Juli 2010 untuk pembentukan Tim Asian Games dan SEA Games, serta pembentukan Tim Karate Indonesia untuk mengikuti Indonesia Open yang akan digelar 24 – 26 September 2010 di Denpasar Bali.” Ungkap Ketua Umum PB. Forki. Hendardji menanbahkan, untuk pertama kali PB. Forki melakukan tes bakat dan kemampuan dari hasil Kejurnas Karate Piala Memndagri & Mendiknas 2010 di Makassar. Atlet-etlet yang berhasil meraih juara I, II, dan III Kejurnas ini, untuk mengetahui lebih awal bakat dan kemampuan atlet dalam menekuni olahraga karate, karena langkah ini sangat diperlukan dan sudah menjadi standar baku dalam menyeleksi atlet-atlet yang berbakat, dengan menggunakan metode sport sains. ”Diharapkan melalui tes ini PB. Forki akan mendapatkan data awal keadaan para atlet untuyk dievaluasi sekaligus mengetahui kemampuan mereka dan akan dikawal melalui pemantauan-pemantauan yang kontinyu supaya prestasi mereka terus meningkat dengan baik.” Harap Hendardji. Sementara itu Ketua Umum Pengprov. Forki Sulawesi Selatan sekaligus Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo tidak menginginkan olahraga karate tidak memiliki regenerasi yang baik. “Tugas kita kedepan mempersipakan sejak dini karena kami sadar negara lain pun melakukan yang sama,” kata Gubernur Sulsel. (Fsaidi) |
Minggu, 12 Juni 2011
maruli butar butarr
KKI Sumut rebut piala Mendagri
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar