Sabtu, 18 Juni 2011

atlet tobasa bukan atlet sumut

KKI Sumut rebut piala Mendagri
Sports
WASPADA ONLINE

MEDAN - Kontingen KKI Sumut dipimpin tim manajer Jaya Kelana Lubis bersama wasit Biduan Siahaan beserta tujuh atlet tiba di Bandara Polonia Medan usai mengikuti Kejuaraan Nasional Karate Forki Junior XIV di Makassar baru-baru ini.

Ketujuh atlet itu masing-masing Maruli Butar Butar, Nico, Masriani, Monang Siagian, Ivohana Tumanggor, Netty Butar Butar dan Nova Simanjuntak dan disambut gembira sejumlah unsur pengurus KKI Sumut, di antaranya Ketua Harian Drs Edward Sitorus, Landen Marbun SH, Ketua Dewan Guru Rame Simanjuntak, Ketua Sabuk Hitam Dawis Tanjung dan lainnya.

Selama tiga hari mengikuti Kejurnas, para karateka KKI Sumut berhasil mendulang sukses dengan meraih dua medali emas melalui Maruli Butar Butar (61 kg) dan Nico (78 kg) serta dua perunggu dari Misriani (47 kg) dan Monang Siagian (68 kg). Selain itu, Maruli Butar Butar juga sukses terpilih sebagai karateka terbaik.

Dalam acara penyambutan sekaligus jamuan makan bersama, manajer tim Jaya Kelana Lubis menyebutkan perjuangan para atlet KKI Sumut cukup berat. Namun latihan keras, disiplin tinggi dan bertanding secara optimal melahirkan prestasi membanggakan bagi atlet KKI Sumut.

“Karenanya apa yang telah diraih itu hendaknya perlu terus ditingkatkan, terutama atlet yang dipersiapkan untuk Pelatnas SEA Games dan Kejuaraan Junior Karate Dunia di Hongkong, Juli mendatang,” ungkap Jaya.

Sementara itu, Kabid Organisasi KKI Sumut Parsaoran Siahaan dan Ketua Harian  Drs Edward Sitorus mewakili Ketua Umum KKI Sumut H Syah Afandin SH menyatakan agar prestasi para atlet dapat dipertahankan.

wkf

Indonesia Tuan Rumah Liga Primir Karate WKF Tahun 2012

E-mail Print PDF
Federasi Karate Dunia (World Karate Federation/WKF) menetapkan Indonesia sebagai tuan rumah Kompetisi Liga Utama (WKF Premier League) Negara Ke-6 pada tahun 2012,  kata Ketua Umum Pengurus Besar Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (PB. Forki), Hendardji Soepandji.
"WKF telah menetapkan Indonesia menjadi tuan rumah WKF Premier League keenam tahun depan, dimana dalam satu tahun minimal akan ada lima kompetisi dan maksimal 10 kompetisi," katanya di Jakarta.
Liga Primer itu sudah digelar tahun ini, 15-16 Januari Karate 1 - Premier League (Open of Paris) di Paris, France.  17-18 September Karate 1 -Premier League (Istanbul Open) Istanbul, Turkey.  Dan 12-13 November Karate 1 - Premier League Salzburg, Austria.  
Pada 2012, rencananya kompetisi itu digelar di Perancis, Turki, Austria, Swis, Itali, Indonesia, dan China.
"Jadwal kompetisi yang tahun depan masih akan ditentukan tanggal dan bulan kompetisinya pada 6 Juni 2011 nanti oleh WKF, dan Indonesia kebagian kompetisi yang keenam ditahun 2012," katanya.
Ia mengatakan, peserta kompetisi itu merupakan atlet pilihan yang harus terdaftar sebagai anggota WKF dan mendapat kartu identitas WKF.
Pemenang kompetisi, katanya, mendapatkan medali dan hadiah berupa uang.
Juara pertama perorangan 300 euro, kedua 200 euro, dan ketiga 100 euro, sedangkan juara pertama tim 600 euro, kedua 400 euro, dan ketiga 200 euro.
Ia menjelaskan, setiap atlet akan mendapat skor dan peringkat sesuai sistem WKF.
Peraih skor dan peringkat tertinggi pada akhir putaran sesi liga utama WKF disebut Grand Winner. Peraih skor dan peringkat tertinggi perorangan akan mendapat hadiah uang 1.000 euro dan tim 1.500 euro. ***Fsaidi

Senin, 13 Juni 2011

wkf

Calendar

Article Index
Calendar
WKF Calendar 2012
All Pages
WKF INTERNATIONAL CALENDAR 2011
Jan 15-16 Karate 1 - Premier League (Open of Paris) Paris, France

February 11-13 / 38th EKF Junior & Cadet Championships & 3rd -21 Cup / Novisad, Serbia
April 3-8 / Sportaccord / London, U.K.
May 6-8 / 46th EKF Senior Championships / Zurich, Switzerland
May 22-29 / PKF Senior Championships / Guadalajara, Mexico
June 4-5 / 9th EKF Championships for Regions / Trabzon, Turkey
July 4-10 / 4th WKF Youth World Cup & Training Camp / Greece - Loutraki
July 16-25 / 10th AKF Senior & 11th AKF Junior-Cadet Championships  / China Aug. 28-Sep. 4 /  PKF Junior-Cadet Championships / Brasil
September 2-4 / 20th Mediterranean Championships (Juniors-Cadets) / Italy
September 17-18 Karate 1 -Premier League (Istanbul Open) Istanbul, Turkey
Oct. 13-16 / 7th World Junior-Cadet Championships & 2nd -21 Cup / Melaka, Malaysia
Oct. 13-30 / Panamerican Games (karate competition 27-29) / Guadalajara, Mexico
Nov. 11-23 26th South East Asian Games Palembang & Jakarta, Indonesia
Nov. 12-13 Karate 1 - Premier League Salzburg, Austria
Nov. 26-27 - 2nd WKF Clubs World Cup / Turkey

Calendar - WKF Calendar 2012

Article Index
Calendar
WKF Calendar 2012
All Pages
WKF INTERNATIONAL CALENDAR 2012
February
39th EKF Junior & Cadet Championships / Azerbaijan
May
47th EKF Senior Championships / Spain
June
10th EKF Championships for Regions
Nov. 21-25 / 21st World Senior Championships / Paris, France

WKF INTERNATIONAL CALENDAR 2013
Feb. / 40th EKF Junior & Cadet Championships & 5th -21 Cup / Turkey May 6-8 / 48th EKF Senior Championships /  Hungary
June /  11th EKF Championships for Regions / Montenegro

June 21-30 / 17th Mediterranean Games (karate competition 26-28) / Volos-Larissa, Greece

Sep. 2-4 / 20th Mediterranean Championships (Juniors-Cadets) / Italy
Oct. or Nov. /  8th World Junior-Cadet Championships & 3rd -21 Cup / Toledo, Spain

WKF INTERNATIONAL CALENDAR 2014
Feb. / 41st EKF Junior & Cadet Championships & 6th -21 Cup / Lisbon, Portugal May / 49th EKF Senior Championships /  Tampere, Finland
June / 12th EKF Championships for Regions / Izmir, Turkey
Oct. or Nov. /  22nd World Senior Championships / Bremen, Germany

rahasia dibalik karate

Rahasia Dibalik Keajaiban Karate

E-mail Print PDF
Rahasia Dibalik Keajaiban Karate
Karateka pemegang sabuk hitam sering mendemonstrasikan kekuatan dan keahlian mereka dengan cara membelah dua tumpukan batu bata keras tanpa terluka sedikit pun. Seorang ahli karate dari Jepang bahkan pernah mengalahkan seekor banteng dewasa tanpa menggunakan senjata. Para karateka terlatih tampil bagaikan manusia-manusia super dengan kekuatan ajaib! Apakah mereka melibatkan daya magis? Ataukah atraksi mereka hanya tipuan belaka?
Seni bela diri yang dikenal dengan nama Karate-Do ini berasal dari pulau Okinawa, Jepang. Seni ini dikembangkan oleh Funakoshi Yoshitaka. Menurut Michael Feld, seorang karateka sabuk coklat yang juga memiliki gelar Ph.D di bidang fisika MIT (Massachusetts Institute of Technology), demonstrasi karate tersebut sama sekali tidak menggunakan tipuan semacam tipuan kamera dan komputer yang biasa dilakukan dalam pembuatan film. Seluruh gerakan karate yang tampak ajaib sesungguhnya hanya merupakan aplikasi prinsip-prinsip fisika.

Gerakan karateka merupakan paduan gerakan yang paling efisien sehingga hampir tidak dapat dimaksimalkan lebih jauh lagi. Nama Karate-Do berasal dari bahasa Jepang Kara, yang berarti kosong, Te (tangan), dan Do (metode/cara). Pengertian Karate-Do adalah metode bela diri menggunakan tangan kosong dengan menggunakan tubuh dan alam sekitar sebagai senjata. Rahasia utama dalam gerakan bela diri ini adalah kecepatan gerakan serta ketepatan fokus serangan (sasaran). Semua teknik dalam Karate ditujukan untuk menghasilkan kecepatan dan kekuatan secara efisien. Sebelum memulai gerakan, karateka terbiasa untuk mengambil napas yang dalam, yang kemudian dikeluarkan lagi sambil berteriak keras "HAI-YAAA" saat melepaskan serangan.

Secara fisika, teriakan itu sebenarnya merupakan cara untuk melepaskan gaya yang sangat besar yang dihasilkan oleh otot-otot diafragma (otot yang mengatur gerakan paru-paru) yang berkontraksi sangat cepat. Dengan berteriak, gerakan yang dilakukan menjadi lebih efisien, terutama dalam melakukan pukulan. Pukulan-pukulan yang dihasilkan oleh seorang pemula mencapai kecepatan 6 meter per detik, sedangkan seorang karateka sabuk hitam dapat mengeluarkan pukulan dengan kecepatan 14 meter per detik (lebih cepat dari kecepatan pelari tercepat). Kecepatan gerakan dan pukulan sangat penting dalam Karate.

Dalam karate, Joe Louis yang dikenal sebagai “Greatest Karate Fighter of All Time”, tahu bahwa besaran fisika yang sangat berperan adalah momentum. Momentum suatu benda yang sedang bergerak sama dengan massa benda itu dikalikan dengan kecepatannya. Benda yang bermassa lebih besar mempunyai momentum yang lebih besar dibandingkan dengan benda yang bermassa lebih kecil. Sebuah truk yang bergerak dengan kecepatan 70 kilometer per jam mempunyai momentum lebih besar dari sebuah mobil taxi yang bergerak dengan kecepatan yang sama. Juga benda yang bergerak dengan kecepatan lebih tinggi mempunyai momentum lebih besar, misalnya truk yang bergerak dengan kecepatan 70 km/jam akan mempunyai momentum lebih besar dari truk yang sama yang bergerak dengan kecepatan 35 km/jam.


Gb.1 (kiri) Karateka memukul sasaran. Gb. 2 Transfer momentum yang besar.

Pada gambar 1 seorang karateka sedang memukul sasaran yang terbuat dari kayu. Ketika tangannya menghantam kayu sasaran, ada momentum yang ditransfer dari tangan kepada sasaran. Besarnya gaya yang dialami oleh kayu akibat pukulan ini sangat tergantung pada berapa besar momentum yang ditransfer dan berapa lama waktu transfernya itu. Semakin besar momentum yang ditransfer semakin besar gaya yang dialami kayu. Dan semakin cepat waktu transfernya semakin besar pula gaya itu. Karateka pada gambar 1 mula-mula berdiri dengan kepalan tangan menghadap ke atas. Kemudian ia memberi momentum pada tangan dengan menggerakkannya ke depan.

Agar momentum tangannya lebih besar, badan karateka ikut mendorong (dorongan badan akan lebih efektif jika selama proses ini kepalan tangan berputar seratus delapan puluh derajat, sehingga sekarang kepalan tangan menghadap ke bawah). Selanjutnya momentum yang besar ini ditransfer dalam waktu sekecil mungkin. Agar waktu transfernya sekecil mungkin, setelah mengenai sasaran, sang karateka segera menarik kembali tangannya dengan cepat.

Gb.3. Bagian tubuh yang digunakan untuk menyerang (klik untuk perbesar)

Untuk memperoleh efek hantaman yang lebih besar lagi, tekanan yang diberikan oleh tangan sang karateka harus lebih besar. Ini diperoleh dengan membuat permukaan sentuh antara tangan dan sasaran sekecil mungkin. Dalam hal ini bagian yang cocok untuk menghantam adalah tulang-tulang metacarpal (tulang antara jari dan pergelangan tangan, gambar 2). Seorang karateka mampu menghantam sasaran dengan energi sekitar 150 joule. Jika karateka ini memukul dengan telapak tangannya (luasnya sekitar 150 cm kuadrat), maka energi yang dirasakan oleh titik sasaran hanya sebesar 1 joule per sentimeter kuadrat (yaitu 150 joule/150 cm2).

Tetapi jika karateka itu menggunakan bagian sisi tangannya yang luasnya lebih kecil (misalnya dengan luas 15 cm kuadrat) maka energi yang dirasakan oleh titik sasaran bisa mencapai 10 joule per sentimeter kuadrat, tentu saja ini akan memberikan efek yang jauh lebih besar. Itulah sebabnya ketepatan sasaran (pukulan yang terkonsentrasi pada luas permukaan sekecil mungkin) sangat penting dalam Karate. Gambar 3 menunjukkan bagian-bagian tangan dan kaki yang sering dipakai untuk menyerang sasaran karena dapat secara efektif mentransfer momentum pada sasaran dan mempunyai permukaan sekecil mungkin.

Untuk memecah balok kayu, beton, batu bata ataupun balok es, pukulan seorang karateka harus mampu memberikan tekanan yang lebih besar dari batas elastis (kelenturan) yang dapat ditoleransi oleh benda-benda tersebut. Batas elastis tiap benda berbeda-beda. Beton mempunyai batas elastis (maximum crushing) 400 kg per sentimeter kuadrat. Artinya jika beton itu dihantam dengan gaya setara dengan berat 400 kg, pada daerah seluas 1 sentimeter kuadrat maka beton itu akan pecah.

Batas elastis tulang manusia mencapai 40 kali batas elastis batang beton sehingga lebih susah untuk dipatahkan (saat terjadi tumbukan yang patah adalah batang beton dan bukan tulang kaki atau tangan manusia yang memukulnya). Selain itu, tangan dan kaki manusia dilengkapi pula dengan berbagai ligamen, tendon, otot, dan kulit yang dapat membantu mendispersikan gaya yang diterima ke seluruh tubuh (gaya menjadi tidak lagi terkonsentrasi) sehingga pada akhirnya dapat menyerap gaya sebesar 2000 kali gaya maksimum yang dapat diterima beton.

Tangan dan kaki karateka semakin kuat seiring dengan bertambahnya frekuensi latihan karena terjadi adaptasi dengan terbentuknya jaringan kalus (callus) yang dapat menyerap dan mendifusikan gaya yang diterima saat terjadi tumbukan (tangan dan kaki tidak terasa sakit sama sekali walaupun bertumbukan dengan balok padat yang keras). Tangan dan kaki yang tidak terlatih sangat mudah terluka karena permukaan kulit masih terlalu halus. Dengan latihan yang serius Mikael Bigersson (Swedia) masuk Guinnes Book dengan memecahkan 21 balok beton berukuran 60 cm x 20 cm x 7 cm dengan menggunakan tangannya dalam waktu 1 menit pada tahun 2001 yang lalu (ck..ck... hebat amat....)

Jadi, semua keajaiban Karate ternyata dapat dipelajari menggunakan prinsip prinsip fisika. Gerakan-gerakannya pun dapat ditingkatkan variasinya menggunakan berbagai strategi yang meminjam konsep dan hukum fisika. Tidak ada tipuan maupun sihir yang terlibat. Rahasianya hanya terletak pada perpaduan konsentrasi dan kesiapan mental dan fisik serta pengetahuan fisika yang baik (Yohanes Surya).

Artikel ini ditulis oleh Yohanes Surya dan dikutip langsung dari situs http://www.yohanessurya.com. Artikel Tidak mengalami editing apapun (Fokushotokan.com)

tentang karate

Nakayama - Antara Legenda & Kontroversi (1)

E-mail Print PDF
Nakayama - Antara Legenda & Kontroversi (1)
Posturnya terlihat tegap dan kuat. Sorot matanya tajam, kadangkala terkesan dingin bagi beberapa orang. Sebagian mengaguminya sebagai figur yang berwibawa dengan keahlian karate yang tidak diragukan lagi. Sebagian membencinya karena tindakannya yang dianggap melanggar larangan sang guru. Kontroversial, adalah kata yang sering melekat padanya. Namun tidak diragukan lagi, dia juga salah satu loyalis dari Bapak Karate Moderen. Jika Funakoshi menyebarkan karate di Jepang, maka dirinya telah menyebarkan karate ke penjuru dunia.

Masatoshi Nakayama adalah salah satu tokoh awal karate Shotokan. Namanya terkenal karena merubah fungsi karate sebagai kompetisi olah raga, sebuah cita-cita yang tidak pernah diinginkan oleh Funakoshi yang menggunakan karate sebagai “do”. Dilahirkan di Prefektur Yamaguchi tanggal 13 April 1913, Nakayama masih mempunyai hubungan dengan klan Sanada yang legendaris. Keluarga Nakayama secara turun-temurun menguasai bela diri tradisional Jepang. Naotoshi (ayahnya) belajar judo sedangkan Naomichi (kakeknya) terkenal sebagai instruktur kendo ternama. Antusias pada bela diri agaknya mengalir dalam darah Nakayama yang juga berlatih kendo dan judo sejak anak-anak.
Saat usianya beranjak remaja, Nakayama pindah ke Taiwan untuk meneruskan sekolahnya. Sebagai anak muda yang bersemangat, Nakayama terlibat dalam banyak kegiatan klub seperti atletik, renang, tennis dan ski. Meski sangat sibuk Nakayama tidak melupakan latihan kendonya. Sang kakek sangat gembira melihat cucunya menggeluti bela diri yang sama dengannya. Dirinya berharap agar kelak Nakayama akan mengikuti jejaknya sebagai instruktur kendo. Namun ternyata hal lain justru ada dalam benak Nakayama. Belajar di Taiwan agaknya menimbulkan rasa penasaran sekaligus keinginan untuk pergi Cina. Namun saat itu tidak mudah mencapainya karena dibutuhkan biaya yang tinggi. Nakayama kemudian memilih Universitas Takushoku untuk mewujudkan impiannya. Saat itu lulusan Takushoku memang banyak dikirim ke negara Asia untuk bekerja atau sebagai wakil Jepang.

Tahun 1932 diam-diam Nakayama mengikui tes masuk di Universitas Takushoku dan berhasil lulus. Nakayama sangat beruntung karena Takushoku terkenal sebagai universitas dengan koleksi bela diri tradisional Jepang yang lengkap. Dengan demikian dirinya tidak perlu susah-susah melanjutkan latihan kendonya. Saat jadwal latihan untuk seluruh kegiatan klub akhirnya diterbitkan, Nakayama ternyata keliru membaca jadwal latihan kendo yang terbalik dengan karate. Begitu datang ke dojo, Nakayama baru menyadari bahwa dirinya hadir di hari yang salah. Meski kecewa, Nakayama tidak langsung pulang, melainkan ingin melihat latihan karate dari dekat.

“…Di surat kabar aku telah membaca tentang karate, namun aku tidak begitu banyak mengetahuinya, karena itu kuputuskan untuk duduk dan melihatnya sebentar. Tidak lama, seorang laki-laki tua datang ke dojo dan mulai memberi aba-aba pada para murid. Dia benar-benar sangat ramah dan tersenyum pada siapapun, tapi tidak diragukan lagi bahwa dia adalah instruktur kepala. Hari itu, aku melihat Master Funakoshi dan karate untuk pertama kalinya. Aku menyukainya dan karena itu aku ingin mencoba karate pada latihan berikutnya, karena dengan pengalamanku di kendo seharusnya karate akan lebih mudah. Pada latihan berikutnya, dua hal yang terjadi telah mengubah hidupku; Pertama, aku benar-benar telah lupa dengan kendo, dan kedua, aku menemukan bahwa seluruh teknik karate ternyata tidak mudah dikerjakan. Sejak hari itu hingga sekarang, aku tidak pernah kehilangan semangat untuk berusaha menguasai teknik karate-do.”

Begitulah, Nakayama kemudian mulai menjalani latihan karate di Takushoku yang terkenal paling berat dan melelahkan. Saat itu hanya ada dua macam latihan karate, yaitu memukul makiwara sekitar 1000 kali dan mengerjakan satu macam kata 50-60 kali. Latihan yang membosankan namun menuntut fisik dan semangat yang prima itu berlangsung selama 5 jam. Akibatnya tidak banyak murid yang mampu bertahan, hingga dalam waktu 6 bulan hanya tersisa sedikit saja. Nakayama terus bertahan dan mengerjakan seluruhnya tanpa mengeluh.

Setahun setelah Nakayama bergabung dengan klub karate, latihan kumite mulai diperkenalkan. Tahun 1933 berturut-turut gohon kumite (5 teknik), sanbon kumite (3 teknik) dan ippon kumite (1 teknik) mulai diajarkan. Nakayama yang sebelumnya telah belajar kendo tidak begitu kesulitan dengan latihan model baru ini. Tahun 1934 kumite setengah bebas (jiyu ippon kumite) diajarkan dan ternyata mendapat respon yang positif dari kalangan mahasiswa. Model kumite ini adalah inovasi dari Yoshitaka Funakoshi yang terinspirasi dari latihan kendo. Sayangnya Nakayama saat itu telah pergi ke Cina hingga tidak begitu lama merasakan jiyu ippon kumite. Saat itu latihan kumite dianggap sebagai pengusir kebosanan dengan latihan Funakoshi yang hanya fokus pada kihon dan kata saja.

Tahun 1937 menjadi tahun yang melelahkan namun menggembirakan bagi Nakayama. Saat itu Nakayama berhasil lulus dari Takushoku namun harus pergi ke Cina sebagai wakil pertukaran pelajar dengan Universitas Peking. Nakayama dipilih karena termasuk pemuda yang pandai, apalagi sebelumnya telah belajar bahasa Cina di sela kesibukan karatenya. Saat akan kembali ke Jepang, Nakayama ternyata harus menundanya karena bekerja untuk pemerintah Cina selama beberapa waktu. Tahun 1946 Nakayama baru kembali ke Jepang, setahun setelah negara itu mendapat mimpi buruk akibat kalah perang. Saat itulah Nakayama mendapati kenyataan pahit dengan banyak rekannya di dojo telah tewas. Meski sulit, Nakayama berusaha mengumpulkan mereka yang pernah aktif berlatih karate dan mencoba mengorganisir latihan seperti sebelum perang. Tahun 1947 Nakayama menjadi instruktur kepala di Takushoku menggantikan Funakoshi. Upaya Nakayama berhasil mengembalikan reputasi Takushoku sebagai yang paling aktif dalam karate sesama dojo universitas.

Angin perubahan dunia karate Jepang terjadi tahun 1949 saat dibentuk Japan Karate Association (JKA). Organisasi ini muncul setelah beberapa murid senior Funakoshi menginginkan satu wadah yang resmi karate. Lebih jauh untuk menyatukan seluruh praktisi karate Jepang yang tercerai berai pasca perang. Meskipun dalam JKA Funakoshi bertindak sebagai guru besar kehormatan, namun usia yang telah lebih dari 80 tahun membuatnya tidak mungkin bertindak sebagai instruktur. Karena itulah Nakayama dipilih sebagai instruktur kepala mewakili Funakoshi. Tidak lama sesudahnya, tahun 1952 bagian pendidikan jasmani di Takushoku meminta bantuannya sebagai staf pengajar. Posisi itu adalah awal karirnya, karena di masa mendatang Nakayama menjadi kepala di divisi tersebut.

Setelah Funakoshi meninggal dunia, Nakayama berperan besar dalam proses awal JKA hingga menjadi besar seperti sekarang. Selain sebagai instruktur kepala, Nakayama melakukan banyak riset dalam karate. Agaknya posisi yang dekat dengan dunia akademis membuat Nakayama tidak kesulitan dengan hal itu. Hasilnya adalah apa yang terlihat dalam JKA moderen saat ini tampil sebagai organisasi karate yang terbesar di dunia. Ada tiga hal utama yang dianggap sebagai inovasi terbaik dari Nakayama, yaitu: menyebarkan karate ke penjuru dunia, program pelatihan calon instruktur JKA dan kompetisi karate. Meski banyak mendapat repon positif, seluruhnya program itu masih menyisakan pro dan kontra bahkan hingga kini.

Untuk mendukung promosi Shotokan JKA, Nakayama menerbitkan banyak buku karate. Diantaranya adalah “Dynamic Karate” (1965, 2 volume), Best Karate (1977, 11 volume), “Katas of Karate” (5 volume) dan “Superior Karate” (11 volume).(Fokushotokan.com)

"Jangan Berpikir Harus Menang, Pikirkan Bahwa Kau Tidak Harus Kalah"

E-mail Print PDF
"Jangan Berpikir Harus Menang, Pikirkan Bahwa Kau Tidak Harus Kalah"Dalam karate-do ada sebuah nasihat, “kerjakan apa yang benar.” Hingga akhirnya kau akan menjadi pemenang yang sebenarnya….dalam karate dan hidup. Jangan mengukur keberhasilan dengan sesuatu yang ada diluar dirimu sendiri. Kembangkan dalam dirimu, maka sisanya akan mengikuti.

Ingin menang adalah sifat alami manusia. Namun jika kau menginginkannya berlebihan, maka kau akan menjadi tidak seimbang. Saat hilang keseimbangan, kau juga akan kehilangan kemampuan untuk memahami. Kau tidak akan mampu menilai dengan benar. Kau bahkan tidak mampu bergerak dengan benar. Saat berkompetisi tubuhmu tidak akan bergerak dengan semestinya. Dengan keseimbangan kau dapat bergerak ke semua arah kapanpun. Baik fisik maupun emosional.
Kau butuh keseimbangan untuk semua hal dalam hidup ini. Jika kau melihat sebuah masalah hanya dari satu sisi, maka kau tidak akan bisa melihat sebuah kebenaran. Hanya ingin mempunyai kumite yang bagus atau kata yang indah bukanlah karate-do yang baik. Dalam kedua hal ini hanya ada masalah teknik. Seni bela diri yang sebenarnya mencakup ilmu pengetahuan, semangat, emosi dan kecerdasan. Tiap orang memiliki kepribadian yang berbeda. Dengan berlatih karate kau belajar banyak hal tentang dirimu sendiri. Hal yang membuatmu kuat dan hal yang membuatmu lemah. Kau juga akan belajar melihat kekuatan dan kelemahan orang lain. Kau akan belajar sebuah cara baru untuk memandang ke seluruh dunia.

Pada akhirnya kau juga akan belajar bagaimana mengendalikan penampilan dan tindakanmu. Kau akan mendapat pengalaman yang memberimu keahlian dan kemampuan untuk menilai. Ini semua akan dimulai saat kau tinggalkan pikiran tentang menang atau kalah. Dojo adalah tempat berlatih untuk hidup. Turnamen adalah tempat berlatih untuk menang. Dan diantara keduanya ada sebuah pertentangan.

Terlalu banyak menekankan pada kompetisi membuatmu mulai berpikir tentang menang dan kalah. Kemudian kau mulai membandingkan dirimu dengan yang lain. Sangat sering kita melihat seorang kompetitor membuat dirinya kalah akibat berpikir tentang kekuatan dan kelemahan lawannya. Jika kau pikir dirimu lebih kuat, maka kau sudah kalah sejak awal. Hal ini tentu saja bukanlah cara yang baik. Dan jika kau pikir dirimu lebih lemah, maka kau sudah benar-benar kalah.

Semua upaya haruslah dikerjakan dengan 100%, sehingga kau dapat menyelesaikannya dengan kemampuan terbaikmu. Pada saatnya mereka dengan keseimbangan yang terbaiklah yang akan menang. Itulah sebab mengapa kompetisi menjadi hal penting sebagai latihan. Untuk menguji keseimbanganmu, bukan hanya sekedar kemampuan fisikmu.

Saat berlatih jangan pernah berpikir tentang menjadi seorang juara atau mendapatkan sabuk hitam. Teruslah berupaya disertai dengan 100% pikiran yang jernih. Itulah kunci dari seni bela diri, terus berpikir yang sewajarnya yang terus berlanjut hingga sisa hidupmu.

Seni bela diri bukan sekedar mencoba menjadi kuat demi menang kompetisi atau mengalahkan orang lain. Hal itu justru bukanlah bela diri. Seni bela diri adalah berlatih setiap hari untuk memperbaiki dirimu sendiri. Dan jika kau kerjakan dengan benar, jagalah keseimbanganmu, tubuhmu akan mulai bergerak dengan bebas dan sesuai. Akhirnya kau akan mampu menang secara alami.

Saat kau bebaskan dirimu dari maksud tertentu, kau akan mampu melihat semua keinginan lawanmu. Kau tidak perlu merencanakannya karena gerakanmu akan spontan. Kau bergerak dengan terbuka dan bebas.

Master Funakoshi menentang kompetisi. Dia khawatir hal itu akan menghancurkan esensi sebenarnya dari karate. Karena itulah Master Nakayama meyakinkannya bahwa ada nilai-nilai dalam karate yang harus ditunjukkan pada masyarakat luas.

Awalnya kamilah yang menjadi kelinci percobaan. Mencoba ide-ide yang berbeda dalam mengatur bagaimana caranya berkompetisi. Arena turnamen kami yang pertama berbentuk lingkaran yang besar, sedang tekniknya diambil langsung dari jiyu ippon kumite. Di kemudian hari kami mengusulkan arena berbentuk persegi yang bahannya kami ambil dari alas tangga pesawat terbang. Demonstrasi itu dilakukan di markas angkatan udara Amerika setelah Perang Dunia II. Hal itu rasanya unik karena menggunakan karate yang sebenarnya senjata untuk perang, namun kali ini sebagai senjata untuk mewujudkan perdamaian.

Setelah melakukan uji coba selama beberapa tahun, kami membuat peraturan yang resmi dan Master Funakoshi menerimanya sebagai percobaan. Sejak awal kami sadar betapa pentingnya peraturan dan wasit. Namun tidak ada seorangpun yang berlatih untuk kompetisi. Awalnya kontestan terbaik adalah Tuan Mikami dan Tuan Kanazawa, yang juga calon instruktur. Mereka hanya berlatih pada kihon, kata dan aplikasinya. Namun saat itu tidak ada latihan kumite. Bahkan sampai sekarang sebagian besar teknik berasal dari kata. Kata menjadi inti atau “kitab suci” dan sejarah dari karate.

Mulanya semua gerakan dalam kumite berbentuk garis lurus seperti kendo. Hanya saja tekniknya dilancarkan dengan tenaga penuh. Sekarang gerakan dalam kompetisi sangat bebas, namun teknik hanya dibatasi pada gyaku-zuki dan mae-geri. Setelah kompetisi All-Japan yang keenam kami mulai mencari teknik yang lebih spesifik. Satu orang memukul, sementara yang lain dengan menendang. Master Nakayama tidak pernah merasa nyaman dengan model latihan seperti ini, namun dirinya tetap membiarkan kompetisi berkembang. Dan dengan hati-hati kami tetap mencari karate sejati dalam turnamen kumite. - Teruyuki Okazaki - (Fokushotokan)

Minggu, 12 Juni 2011

maruli butar butarr

KKI Sumut rebut piala Mendagri
Sports
WASPADA ONLINE

MEDAN - Kontingen KKI Sumut dipimpin tim manajer Jaya Kelana Lubis bersama wasit Biduan Siahaan beserta tujuh atlet tiba di Bandara Polonia Medan usai mengikuti Kejuaraan Nasional Karate Forki Junior XIV di Makassar baru-baru ini.

Ketujuh atlet itu masing-masing Maruli Butar Butar, Nico, Masriani, Monang Siagian, Ivohana Tumanggor, Netty Butar Butar dan Nova Simanjuntak dan disambut gembira sejumlah unsur pengurus KKI Sumut, di antaranya Ketua Harian Drs Edward Sitorus, Landen Marbun SH, Ketua Dewan Guru Rame Simanjuntak, Ketua Sabuk Hitam Dawis Tanjung dan lainnya.Maruli, Sri raih ‘best of the best’ Kejurda Forki
Sports
WASPADA ONLINE
MEDAN - Karateka asal perguruan KKI Sumut, Maruli Butarbutar meraih gelar best of the best pada Kejuaraan Daerah (Kejurda) Senior Forki Sumut di Gedung Serbaguna Unimed baru-baru ini.

Gelar terbaik dari yang terbaik itu diraih Maruli, setelah mengalahkan karateka andalan Perguruan Inkai Sumut, Dedi Irwansyah. Sebelumnya, gelar best of the best kelompok putri diraih Sri Ramadhani (Inkai).

Sementara itu, gelar juara umum diraih Forki Medan setelah mendulang 3 emas 2 perak dan 1 perunggu. KKI Sumut menduduki pisisi kedua dengan 2 emas, 3 perak dan 3 perunggu. Posisi ketiga dihuni Inkai Sumut dengan 2 emas dan 1 perunggu.

Kabid Binpres Pengprov Forki Sumut Ir Delphinus Rumahorbo mengatakan, atlet berprestasi pada Kejurda akan memasuki Pelatihan Daerah (Pelatda) pada awal Maret sebagai persiapan menghadapi Kejurnas Senior Piala KASAD di Surabaya, 26-28 Maret. Kejurda diikuti 146 atlet dari 15 Pengcab Forki se-Sumut dan 14 Perguruan.

Berikut karateka peraih medali emas Kejurda Senior Forki Sumut: Putra: M Chogun (Gabdika, kata perorangan), Dodi Munthe (KKI, Kumite -55kg), Maruli Butarbutar (KKI, Kumite -60kg), Monang (KKI, Kumite -57kg), Dedi Irwansyah (Inkai, Kumite -75kg), M Helza (Forki Medan, Kumite -64kg), Devanto Lubis (K Shin Kan, Kumite 84kg plus).

Kejurda Junior FORKI Sumut, Medan Raih Juara Umum

MEDAN-Tim Federasi Olahraga Karate Indonesia (FORKI) Medan mengukuhkan dominasinya menjadi pendulang medali terbanyak di Kejurda Karate Junior FORKI Sumut yang berakhir Rabu (17/6) di Pardede Hall, Medan.Kepastian itu didapat setelah tim karete Medan memperoleh 11 medali emas, 7 perak dan 9 perunggu.
Sebelas medali emas yang diraih tim karate Medan masing-masing dari nomor kata (jurus) dengan 5 medali emas dan enam medali dari nomor kumite (pertarungan).“Keberhasilan ini menjadi bukti jika Medan merupakan barometer olahraga karate di daerah ini (Sumut). Selain itu, prestasi ini pun membuktikan jika FORKI Medan tetap komit dan eksis melakukan pembinaan di tingkat usia dini dan junior,” terang Ketua Umum FORKI Medan Sukhdev Singh.
Sementara itu Ketua Harian FORKI Medan Palti Simanuntak didampingi Binpres M Ridwan dan Rawi Krisna mengatakan prestasi yang diraih para atlet FORKI Medan melebihi target yang diembankan sebelumnya.’’ Untuk itu kita pantas bersyukur,” jelas Ridwan.
FORKI Tobasa, PPLP Sumut dan perguruan Inkanas menduduki posisi kedua dalam perolehan medali dengan masing-masing meraih empat medali emas, disusul Binjai, Taput, Lemkari, Tako, KKI dan Inkado masing-masing dua emas. Langkat, Deli Serdang, Dairi, Padang Sidimpuan, Tanah Karo, Tebing Tinggi dan Amura masing-masing satu emas.
Karateka binaan FORKI Tobasa Tobasa yang bertarung di kategori junior Maruli Butar-butar dan karateka binaan PPLP Sumut Indah berhasil meraih gelar best of the best setelah mengalahkan lawan-lawannya.
Di kategori kadet, gelar best of the best diraih Yuda Febrian (Inkanas) setelah dipartai final mengalahkan M Zein (PPLP Sumut). Untuk kategori putri, gelar best of the best diraih Septiana (P. Sidempuan) setelah menang atas Fani Sihombing (Taput).
Kejurda yang digelar 16-17 Juni itu ditutup secara resmi Wagubsu Gatot Pudjo Nugroho ST yang sekaligus menyerahkan trofi best of the best. Dalam arahannya, Wagubsu mengharapkan pembinaan atlet usia dini dan junior terus digalakkan sebagai cikal bakal atlet masa depan Sumut.
“Semakin baik pembinaan atlet usia dini, akan baik pula prestasi olahraga Sumut di masa mendatang. Kita juga berharap, target KONI Sumut dan Pemprov Sumut meraih peringkat kelima pada PON Riau tercapai,” katanya.
Turut hadir dalam acara penutupan di antaranya Kadispora Sumut Ardjoni Munir, Ketua I KONI Sumut Jhon Lubis, Ketua Umum FORKI Sumut DR H Rahmat Shah, Ketua Yayasan Imelda dan undangan lainnya. (jun)
26 Karateka Indonesia ke Hongkong
Jumat, 30 Juli 2010 11:03 WIB   
Krateka Junior. Foto: forki.com
Jakarta, inasport.com - Indonesia mengirimkan 10 karateka kadet dan 16 junior ke Kejuaraan Karate Junior Asia di Hong Kong, 5-8 Agustus mendatang, kata G.A. Pesik, Staf Khusus Ketua Umum Pengurus Besar Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (PB FORKI) di Jakarta, Jumat.
Kejuaraan Karate Asia, yang merupakan kegiatan dua tahunan itu, diikuti 35 negara. Menurut dia Jepang, Iran, China, Taiwan, Vietnam, yang merupakan peta utama kekuatan karate Asia juga akan mengirimkan atlet-atlet mereka.

Menurut rencana tim karate Indonesia akan bertolak menuju Hong Kong dari Jakarta pada 3 Agustus. Keikutsertaan Indonesia ini untuk mematangkan para karateka junior, baik dari segi mental bertanding maupun teknis.

Di sela-sela kejuaraan tersebut juga akan dilakukan pertemuan dan penataran wasit. Indonesia akan mengirimkan 20 wasit untuk mengikuti penataran sekaligus ujian sertifikasi.

"Sejumlah juri akan mengambil setifikat B dari sebelumnya di tingkat A. Ada juga wasit yang mengambil sertifikat B dari sebelumnya A," tutur Pesik.

Tim karate Indonesia itu dipimpin oleh Ardy Ganggas SE MFor. Selain itu, PB FORKI juga mengirimkan pelatih Ir Mursalin Bado`o (Sulsel), dr. Nukman Lahamang (Sulsel), dan Nilawati Daud (Banten).

Sementara itu, Ketua Bidang Pembinaan PB FORKI, Djafar Gantang, mengatakan pengiriman atlet ke Hong Kong tersebut merupakan hal yang baik. Menurut dia pengalaman bertanding mutlak diperlukan karateka Indonesia.

Nama-nama karateka yang dikirim ke Hong Kong: Vina Aprilia (Jatim/kadet -47 kg), Cok Istri (Inkai/-54 kg), Tri Wulandari W. (Sulsel/kadet +54 kg), Muh. Riski (Sumut/kadet -52), Satria Alaudin (Jatim/kadet -57 kg), Muh. Zaki Firdaus (DKI/kadet -63 kg), Sandy Firmansyah (Jabar/kadet -70 kg), Gede Rizki Gustita (Bali/kadet +70 kg), Dwi Puspitasari Inkai/kadet kata individual), Rakha Agung S. (Ikai/kadet kata individual), Tiffani Hadi (Sumut/junior -48 kg), Srunita Saru BS (Sumut/junor +59 kg), Riskiyah Aflaha (Sulsel/junior -59 kg), Indah Mogia Angkat (Sumut/junior +59 kg), Alanuary Abdussama (Inkanas/junior -55 kg), Maruli Butar-Butar (KKI/junior -61 kg), Syahrul (Sulsel/junior -68 kg), Angga Laksana (Jatim/junior -76 kg), Ariski Dwi Prasetya (Jateng/junior +76 kg), Eva Fitria Setiawati (Jabar/junior kata individual,), Erlando Stevano (Jambi/junior kata individual), Siti Maryam (Jabar/junior kata beregu, Ayu Rahmawati (Jabar/junior kata beregu), Andi Dasril Dwi D.(Sulsel/junior kata beregu), Albiadi (Sulsel/junior kata beregu), Achmad Dzulfikar (Sulsel/junior kata beregu). 

Terus Tingkatkan Prestasi KKI Sumut
Articles | Sports
Written by Wantana on Wednesday, 28 July 2010 02:53   
MEDAN (Waspada): Kontingen KKI Sumut di bawah tim manajer Jaya Kelana Lubis bersama wasit B Siahaan mencatat prestasi membanggakan pada Kejurnas Karate Junior di Makassar baru-baru ini.

Turun dengan kekuatan tujuh atlet, yakni Maruli Butar Butar, Nico, Masriani, Monang Siagian, Ivohana Tumanggor, Netty Butar Butar dan Nova Simanjuntak, Karateka KKI Sumut mampu mendulang dua medali emas.
"Mereka tampil all out membela nama baik Sumut. Yang pasti, mempertahankan juara lebih berat ketimbang merebutnya," ujar Jaya Kelana Lubis di Medan, Selasa (27/7).
Dua emas diraih Maruli Butar Butar (kelas 61 kg) dan Nico (kelas 78 kg), sedangkan 2 perunggu disumbangkan Misriani (kelas 47 kg) dan Monang Siagian (kelas 68 kg). Maruli Butar Butar juga sukses terpilih sebagai karateka terbaik (best of the best), sehingga merebut piala bergilir Mendagri dan Mendiknas.
"Perjuangan cukup berat. Karenanya, apa yang telah diraih hendaknya terus ditingkatkan, terutama kepada atlet yang dipersiapkan untuk Pelatnas SEA Games dan persiapan mengikuti Kejuaraan Junior Karate Dunia di Hongkong dalam waktu dekat ini,’’ tutur Jaya Kelana.
Kabid Organisasi KKI Sumut Parsaoran Siahaan dan Ketua Harian Drs Edward Sitorus mewakili Ketua Umum KKI Sumut H Syah Afandin SH juga mengharapkan demikian.
Begitu pula Ketua Komisi A DPRD Medan Landen Marbun SH. "Saya memberikan aspresiasi positif kepada tim pelatih dan para pengurus lainnya yang telah bekerja keras dalam membina para atlet untuk mewujudkan prestasi olahraga di Medan maupun di Sumut,’’ ujar Landen.
Landen dan Tumin Lim pun memberikan bantuan tali asih kepada para karateka sebagai ungkapan gembira dan bangga atas prestasi yang telah mereka raih kontingen. (m03)
Selama tiga hari mengikuti Kejurnas, para karateka KKI Sumut berhasil mendulang sukses dengan meraih dua medali emas melalui Maruli Butar Butar (61 kg) dan Nico (78 kg) serta dua perunggu dari Misriani (47 kg) dan Monang Siagian (68 kg). Selain itu, Maruli Butar Butar juga sukses terpilih sebagai karateka terbaik.

Dalam acara penyambutan sekaligus jamuan makan bersama, manajer tim Jaya Kelana Lubis menyebutkan perjuangan para atlet KKI Sumut cukup berat. Namun latihan keras, disiplin tinggi dan bertanding secara optimal melahirkan prestasi membanggakan bagi atlet KKI Sumut.

“Karenanya apa yang telah diraih itu hendaknya perlu terus ditingkatkan, terutama atlet yang dipersiapkan untuk Pelatnas SEA Games dan Kejuaraan Junior Karate Dunia di Hongkong, Juli mendatang,” ungkap Jaya.

Sementara itu, Kabid Organisasi KKI Sumut Parsaoran Siahaan dan Ketua Harian  Drs Edward Sitorus mewakili Ketua Umum KKI Sumut H Syah Afandin SH menyatakan agar prestasi para atlet dapat dipertahankan.

DKI Juara Umum Kejurnas Karate Piala Mendagri XIV & Mendiknas III 2010

E-mail Print PDF
Kontingen Pengprov. FORKI DKI
Tuan rumah Pengprov. FORKI Sulawesi Selatan gagal mencapai target menjadi juara umum Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Karate memperebutkan piala Mendagri XIV dan Mendiknas III Tahun 2010, Tim Sulawesi Selatan mampu meraih posisi kedua. Juara umum diraih tim Pengprov. Forki DKI Jakarta. Kejurnas yang diikuti 1.268 atlet dari 32 Pengprov. Foki dan 19 Perguruan anggota Forki dari seluruh Indonesia, kecuali Pengprov. Forki Maluku Utara yang tidak hadir. Berlangsung di Celebes Convention Center Makassar, 24 – 26 Juni 2010. DKI Jakarta berhasil mengumpulkan 11 emas, 6 perak dan 12 Perunggu, sementara Sulawesi Selatan hanya 9 emas, 6 perak dan 6 perunggu. Ditempat ketiga ditempati Perguruan Inkai dengan 8 emas, 12 perak dan 16 perunggu. Sementara itu, karateka terbaik (Best of the Best) di kelas cadet putri piala bergilir Mendiknas III diraih Vina Aprilia (Jawa Timur/Inkai), dan kelas cadet putra Sandy Firmansyah (Jawa Barat/Inkanas).
Untuk karateka terbaik (Best of the Best) kelas Junior piala bergilir Mendagri XIV, junior putri diraih karateka Tiffany Hadi (Sumut/Inkanas), di Kejurnas Karate piala Mendagri XIII & Mendiknas II 2009 di Lampung, Tiffany Hadi meraih Karate terbaik (Best of the Best) kelas cadet putri piala bergilir Mendiknas II. kelas Junior piala bergilir Mendagri XIV, junior putra diraih karateka Maruli J.L. ButarButar (KKI/Sumut).

Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi saat membuka Kejurnas Karate Piala Mendagri XIV & Mendiknas III mengatakan, banyak karateka handal di Sulawesi Selatan. Sebagian dari mereka telah berhasil mengharumkan negara di kejuaraan dunia.

"Saya sangat mendukung pelaksaaan Kejurnas Karate memperebutkan piala Mendagri XIV dan Mendiknas III diadakan disini sebab selama sepuluh tahun terkahir Sulsel mencetak sejumlah atlet handal," kata dia saat membuka kejuaraan hari ini.

Mendagri Gamawan Fauzi memberikan dukungan penuh kepada PB FORKI dalam setiap melaksanakan kegiatan dengan harapan karateka Indonesia senantiasa dapat berprestasi di kejuaraan internasional.

Ketua PB Forki Sulawesi Selatan sekaligus Gubernur Sulawesi Selatan, Syahrul Yassin Limpo mengatakan tujuan diadakannya kejuraan tahunan ini untuk mencari bibit muda yang handal agar bisa membawa nama bangsa ketingkat internasional.

"Inikan kejuaraan nasional, kita mau lebih dari pada itu," ucapnya.
Pada acara pembukaan ini Kejurnas Karate Junior, digelar beberapa pertunjukkan tarian diantaranya tari adat Pepeka RI, dan atraksi para karateka Indonesia yang meraih emas pada Seagames tahun 2009 lalu. Turut hadir dalam acara pembukaan, Ketua Umum PB Forki Mayor Jendral Pur TNI Hendarji Soepandji, Wakil Gubernur Sulawesi Selatan Agus Arifin Numang, Walikota Makassar Ilham Arif Sirajuddin, dan undangan lainnya.

Ketua Umum PB. Forki, Mayor Jendral TNI Purn. Hendardji Soepandji, dalam sambutan Penutupan Kejurnas Karate Piala Mendagri XIV & Mendiknas III di Makassar, 26 Juni 2010. Mengatakan, bagi karateka yang masuk rangking satu/peraih medali emas pada semua nomor pertandingan yang berstatus pelajar dan mahasiswa akan diusulkan kepada Mendiknas supaya mendapatkan bea siswa dari Kemdiknas.
”Sesuai dengan Keputusan Mendiknas sebagai wujud perhatian dan kepedulian Pemerintah kepada olahragawan berprestasi nasional”. Tegas Ketua Umum PB. Forki.

Hendardji Soepandji mengatakan, sepuluh besar pada semua nomor pertandingan akan diusulkan kepada Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) agar dimasukkan dalam Program Pendidikan Latihan Pelajar (PPLP). Sedangkan bagi atlet yang berstatus mahasiswa akan diusulkan masuk Program Pendidikan Latihan Mahasiswa (PPLM).
”Khusus atlet karate yang berusia 14-15 tahun peraih medali emas akan dimasukkan dalam program pembinaan atlet jangka panjang yaitu Program Indonesia Emas (PRIMA).” Ungkap Hendardji.

Lebih lanjut dikatakan Hendardji, untuk juara satu nomor Kadet dan Junior dipersiapkan untuk mengikuti Kejuaraan Karate Junior & Cadet Asia (the 10th AKF Junior & Cadet Karate Championship 2010) di Hong Kong, China, 1 - 8 Agustus 2010. Karateka akan mulai di Pelatnaskan pada 4 Juli mendatang di Jakarta.
”Juara satu/medali emas pada nomor dibawah usia 21 tahun (Under 21) yang saat ini sudah memasuki awal usia golden age, akan diikut sertakan pada Seleksi Nasional (Seleknas) 26 – 27 Juli 2010 untuk pembentukan Tim Asian Games dan SEA Games, serta pembentukan Tim Karate Indonesia untuk mengikuti Indonesia Open yang akan digelar 24 – 26 September 2010 di Denpasar Bali.” Ungkap Ketua Umum PB. Forki.

Hendardji menanbahkan, untuk pertama kali PB. Forki melakukan tes bakat dan kemampuan dari hasil Kejurnas Karate Piala Memndagri & Mendiknas 2010 di Makassar. Atlet-etlet yang berhasil meraih juara I, II, dan III Kejurnas ini, untuk mengetahui lebih awal bakat dan kemampuan atlet dalam menekuni olahraga karate, karena langkah ini sangat diperlukan dan sudah menjadi standar baku dalam menyeleksi atlet-atlet yang berbakat, dengan menggunakan metode sport sains.
”Diharapkan melalui tes ini PB. Forki akan mendapatkan data awal keadaan para atlet untuyk dievaluasi sekaligus mengetahui kemampuan mereka dan akan dikawal melalui pemantauan-pemantauan yang kontinyu supaya prestasi mereka terus meningkat dengan baik.” Harap Hendardji.

Sementara itu Ketua Umum Pengprov. Forki Sulawesi Selatan sekaligus Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo tidak menginginkan olahraga karate tidak memiliki regenerasi yang baik. “Tugas kita kedepan mempersipakan sejak dini karena kami sadar negara lain pun melakukan yang sama,” kata Gubernur Sulsel. (Fsaidi)

Kamis, 09 Juni 2011

doddy munteh

KARATEKA TOBASA DODY MUNTHE RAIH MEDALI EMAS DI PORPROVSU


Tobasa  Andjer.com
Karateka andalan Tobasa Dody Munthe tampil mengesankan di pertandingan cabang karate Pekan Olahraga Propinsi Sumut ( Porprovsu) yang berlangsung kemarin di GOR KodamI/BB Jln Binjai Medan. 
Di partai final yang berlangsung ketat kemarin , Dody Munthe mengungguli karateka Taput, Jimmy di kelas -55 kg. Menurut Ketua KKI Tobasa Binahar Napitupulu didampingi pelatihnya Drs Biduan Siahaan seusai pertandingan menyebutkan ,kemenangan Dody Munthe sudah diperhitungkan karena Dody sendiri telah sering merebut juara di berbagai pertandingan di Sumut maupun di tingkat nasional.
Kemenangan Dody ini juga sebut Binahar Napitupulu tidak terlepas dari dukungan dan sprit dari Bupati Tobasa Kasmin Simanjuntak yang pada waktu pelepasan tim karate Tobasa dalam mengikuti Porprovsu ini pekan lalu .
Ia menyebutkan lagi, hari ini 5 karateka Tobasa akan turun di 5 kelas pertandingan yakni Monang Siagian (kelas 67 kg), Sumiati Sihotang ( 68 kg), (Tebing Hutapea (-60 kg ), Charles Napitupulu (84 kg), dan Nico Simaremare (75 kg).
Kelima atlet karate Tobasa ini menurut Binahar yang juga dikenal sebagai tokoh pemuda Tobasa itu berpeluang meraih medali emas. Sebab kelima Tobasa ini selama ini sudah sering meraih juara. Bahkan Monang Siagian sudah pernah merebut juara nasional termasuk Sumiati, Nico Simaremare dan Charles Napitupulu. “ Kalau mereka ini dalam kondisi fit ,saya yakin mereka bisa merebut medali emas,” ujar Binahar Napitupulu yang diyakan pelatihnya Biduan Siahaan, Drs Flores Siahaan, Dra Juli Manurung dan Wandy Sihombing SPd .
Dalam cabang karate Porprovsu ini, Tobasa diperkuat 10 karatekanya yang lolos dari hasil porwil beberapa bulan lalu. Juara di Porprovsu ini akan mengikuti porwil se- Sumatera tahun depan di Kepulawan Riau.Kemudian hasil dari porwil untuk mengikuti PON XVIII di Riau tahun 2012.

yulizar

YULIZAR USIA MOTUTY

E-mailPrintPDF
 
PERGURUAN: INKADO 
PENGPROV.: PAPUA BARAT 
JUARA/MEDALIK  E  L  A  SEVENT/KEJUARAAN
PERUNGGUKUMITE - 65 KG PUTRAKEJURNAS KARATE PIALA KASAD VIII/2006 MEDAN
PERUNGGUKUMITE BEBAS PUTRAKEJURNAS KARATE PIALA KASAD VIII/2006 MEDAN
BRONZEKUMITE EINZEL MALE SEN - 65AUSTRIA OPEN GOLDEN LEAGUE 2007
SILVERKUMITE MANNSCHAFT MALE SENAUSTRIA OPEN GOLDEN LEAGUE 2007
SILVERMEN'S OPENSEA GAMES XXIV/2007 THAILAND
IIIKUMITE - 65 KG PUTRAPRA-PON XVII/2007 - SOLO
SILVER SEA GAMES 2007 THAILAND
PERAKKUMITE JUNIOR PUTRA - 67 KGKEJURNAS KARATE PIALA KASAD X/2010 SURABAYA
IIKUMITE - 67 KG PUTRASELEKNAS KARATE SENIOR FORKI 2010
SILVERAGE > 21 MALE KUMITE - 67 KG1st ASIA PASIFIC HAYASHI-HA SHITO RYU KAI JAKARTA/2010
GOLDSENIOR KUMITE MEN INDIVIDUAL - 67 KGTHE 2ND INDONESIA OPEN KARATE CHAMPIONSHIP 2010
GOLDSENIOR KUMITE MEN TEAM THE 2ND INDONESIA OPEN KARATE CHAMPIONSHIP 2010
SILVERMEN'S INDIVIDUAL KUMITE - 67 KG15TH ASEAN UNIVERSITY GAMES 2010, CHIANGMAI - THAILAND
BRONZEMEN'S TEAM KUMITE15TH ASEAN UNIVERSITY GAMES 2010, CHIANGMAI - THAILAND
Last Updated ( Monday, 14 March 2011 12:13 )

hornas

Haornas di Sumut Beri 50 Penghargaan

Medan: Peringatan Hari Olahraga Nasional (Haornas) Tahun 2010 di Medan Sumatera Utara dibuka secara resmi oleh Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Syamsul Arifin di halaman Kantor Gubernur Sumatera Utara, Selasa (21/9). Dalam kesempatan itu, Gubernur menyampaikan Kata Sambutan Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Alifian Mallarangeng  sekaligus memberikan penghargaan kepada 50 insan olahraga di Sumut.

Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga \Sumut Parlautan Sibarani  meminta masyarakat agar dapat memeriahkan rangkaian sepekan olahraga ini seperti gerak jalan beregu antar instansi, pelajar, TNI/Polri dan kategori umum pada 26 September 2010 mendatang. Satu regu gerak jalan terdiri dari 11 orang. “Ini merupakan rangkaian Haornas dan puncak acara olahraga sepekan yang digelar Pemprovsu,” katanya Kadispora.

Sebanyak 50 insan olahraga yang menerima penghargaan yaitu:
Kategori atlet berprestasi :
1. Elvi Aprianti (Atletik)
2. Nur Ainun Perangin-angin (Atletik)
3. Wanda Syahputra (Sepakbola)
4. Nursanjaya (sepakbola)
5. Lindswell (Wushu)
6. Erik Losardi (Wushu)
7. Charles Sutanto (Wushu)
8. Aldi Lukman (Wushu)
9. Johannes Bil (Wushu)
10. Herianto (Wushu)
11. Haris Horatius (Wushu)
12. Hotma Purba (Wushu)
13. Imanuel Sirait (Wushu)
14. Jintar Simanjuntak (Karate)
15. Doni Dharmawan (Karate)
16. Maruli Butar-butar (Karate)
17. Tantri Wulandari (Karate)
18. Indra Gunawan (Renang)
19. Zulkarnaen Purba (Atletik)
20. Nyai Prima Agita (Atletik)
21. Rumiris Simarmata (Tinju)
22. Nurmala (Tinju)
23. Basuki Nugroho (Taekwondo)
24. Zumidar Oktina (Pencak Silat)
25. Nurtani Purba (Angkat Berat)

Kategori Pelatih :
1. Phoon Chee Kong (Wushu)
2. Mangasi Simangunsong Spd (Gulat)
3. Razuddin Spd (Pencak Silat)
4. Irianto Bakti (Tinju)
5. M Yusuf (Polo Air)

Ketegori Guru Penjaskes :
Joko Ramadan Samosir (Tebing Tinggi)


Kategori Wasit :
Iwan Kwok (Medan)


Kategori Pembina :
Sakiruddin (Medan)


Kategori Penggerak Olahraga :
1. DR Donald Panjaitan (Medan)
2. Parlindungan Purba (Medan)


Kategori Tokoh Olahraga :
1. Gus Irawan Pasaribu (Medan)
2. Nurdin Lubis (Medan)


Kategori Wartawan Olahraga :
Hamonangan Panggabean


Kategori Massaure :
1. Asep Suhendra (Medan)
2. Tarman (Medan)


Kategori Lembaga :
1. PS Askes (Medan)
2. PTPN IV (Medan)
3. Kasdam I Bukit Barisan (Medan)
4. Yayasan Klub Bola Basket Samudra (Medan)
5. KONI Medan (Medan)
6. Pemkab Tapteng (Tapteng)
7. SD Arrahim (Medan)
8. Pengprov Wushu Sumut
9. Pengprov Forki Sumut
10. Pengprov PRSI Sumut. (rma)

tantri widya sari

Today    |   Sports     |   NOC Schedule  
Karate
Karate - WIDYASARI Tantri - Biography

WIDYASARI Tantri
 WIDYASARI Tantri
 Women
 25/07/1987
1.59/5'2''
57/126
 





Start TimeLocationEventParticipantsResultsStatusAvailable
Information
26 Nov
14:30
Guangdong Gymnasium
Tatami 2
Women's -61 kg
1/8 Final Match 2328
UZB MIRZAEVA Barno 
INA WIDYASARI Tantri 
1
Official
Available
Information